Larangan Mudik Bagi Vapers: Apa Saja Aturannya?
Setelah satu bulan berpuasa, mudik menjadi salah satu tradisi yang sangat dinantikan menjelang hari Raya. Ditengah semaraknya suasana mudik, banyak dari sobat Juicenation yang memiliki kekhawatiran mengenai bagaimana cara membawa dan menggunakan vape saat berada dalam perjalanan mudik. Karena terdapat beberapa larangan mudik yang diterapkan oleh pemerintah. Seperti larangan mudik yang mengatur mengenai penggunaan dan cara membawa rokok elektrik atau vape.
Terdapat beberapa larangan mudik yang harus sobat Juicenation ketahui, terlebih dalam penggunaan dan cara membawa Vape saat mudik menggunakan kendaraan umum. Diantaranya:
Mudik Menggunakan Mobil-Motor
Jika sobat Juicenation mudik melalui perjalanan darat. Penggunaan vape saat sedang berkendara bisa berbahaya bagi keselamatan hingga sanksi denda untuk pengendara. Hal ini karena asap vape yang digunakan saat berkendara, dapat mengganggu visibilitas pengemudi yang dapat menyebabkan kecelakaan. Dilansir dari The Sun, di Inggris pengendara bermotor yang menggunakan vape bisa dikenakan denda sebesar 100 poundsterlin atau 1,7 juta rupiah. Di Indonesia sendiri, saat ini belum ada larangan mudik atau perjalanan yang mengatur dalam penggunan vape saat berkendara. Namun larangan mudik untuk berkendara sambil merokok sudah tertuang pada Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 12 Tahun 2019 pasal 6 huruf C.
Mudik Menggunakan Kereta
Selanjutnya bagi sobat Juicenation yang memilih kereta api sebagai alat transportasi dalam perjalanan mudiknya. Ada beberapa larangan mudik yang perlu di taati. VP Public Relation KAI Yuskal Setiawan mengatakan
” Sesuai aturan perusahaan, merokok dan vaping di dalam kereta tidak boleh dilakukan dan bagi yang kedapatan melakukannya akan diturunkan di stasiun berikutnya”.
Jadi, tetap ikuti aturan larangan mudik yang berlaku di kereta agar bisa sampai tujuan dengan aman ya sobat Juicenation.
Mudik Menggunakan Pesawat
Salah satu moda transportasi yang larangan mudiknya cukup banyak adalah pesawat. Hal ini dikarenakan pembatasan liquid yang dapat dibawa ke dalam pesawat, serta cara penyimpanan yang perlu diperhatikan dengan baik, agar terhindar dari penyitaan karena larangan mudik yang berlaku.
Berikut beberapa hal yang perlu dicatat dalam membawa liquid ke pesawat:
- Pertama, simpan vape dengan benar dan aman. Pisahkan mod dan atomizer, begitu pula cartridge dengan device untuk pengguna pod. Kemudian, pastikan juga mod dan device dalam keadaan mati.
- Untuk pengguna mod, simpan baterai dalam wadah khusus baterai untuk menghindari ledakan yang dapat terjadi karena baterai bergesekan atau berbenturan dengan benda metal.
- Usahakan RTA dalam keadaan kosong, karena tekanan yang terjadi saat pesawat dalam keadaan terbang dapat menyebabkan produk liquid leaking.
- Simpan tool kit di koper bagasi, karena tool kit biasanya terdiri dari beberapa benda tajam seperti gunting. Maka, simpan tool kit di dalam wadah khusus dan masukan dalam bagasi. Jika tidak di simpan dengan benar, akibatnya tool kit kamu akan di sita.
- Bawa liquid secukupnya. Pembatasan jumlah cairan atau liquid yang dapat dibawa dalam penerbangan juga perlu kamu perhatikan. Sobat Juicenation bisa gunakan liquid ukuran 15ml, misalnya STARTER PACK atau FRIENDLY PACK dalam perjalanan mudik. Sehingga tetap bisa menaati larangan mudik yang berlaku.
Mudik Menggunakan Kapal Laut
Larangan mudik juga dapat dialami oleh kamu yang menggunakan kapal laut sebagai alat transportasi saat pulang kampung. Tidak seperti sebelumnya, dimana kamu bisa menggunakan rokok atau vape di kapal laut. Saat ini, penggunaan produk tembakau seperti vape dilarang digunakan dalam angkutan umum seperti kapal laut. Sehingga PT. PELNI sebagai operator angkutan umum transportasi laut telah mengeluarkan instruksi larangan merokok di atas kapal, baik di dalam maupun luar dek kapal.
Untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan bersama. Sebagai vapers yang bijak, Sobat Juicenation perlu memerhatikan dan mematuhi larangan mudik yang saat ini diterapkan, gunakan vape di tempat yang telah disediakan dan tidak membahayakan bagi diri sendiri maupun orang lain. Selamat berlibur, selamat berkumpul!
